Text
Barack Obama; Dreams from My Father
Kemenangannya meraih kursi presiden negara Adidaya, Amerika Serikat, membuat sebagian besar warga dunia larut dalam euphoria, termasuk saya. Saya tidak mengenal sosoknya sebelum ia tampil menjadi pesaing Hillary Clinton dalam merebut kursi kepresidenan Amerika. Kalau saya akhirnya terbawa euphoria terlebih karena rasa kagum; Calon president Amerika berkulit hitam. Dan dalam catatan sejarah Amerika, itu pertama kalinya seorang kulit hitam mencalonkan diri dan dicalonkan menjadi president. Seolah sebagai pembuktian juga bahwa deskriminasi ras di Amerika sudah terhapus. Sejarah panjang Amerika memang diwarnai peristiwa berdarah (perbudakan dan perang sipil pada tahun antara 1861 dan 1865) akibat diskriminasi ras.
Janji perubahan dengan slogan,’Yes, We Can’, membuat bukan hanya warga Amerika yang menaruh harapan besar pada kepemimpinannya tapi juga dunia. Harapan akan adanya perubahan dan angin segar bagi kebijakan ekonomi dan politik luar negeri Amerika. Jejak histories yang ditorehkan Barack Obama di daerah menteng Jakarta membawa kebanggan tersendiri pada sebagian warga Indonesia. Yang sebagian, menurut saya, berlebihan.
Tidak tersedia versi lain