
Representasi visual lanskap alam Sunda abad ke-19 dalam ilustrasi-ilustrasi Junghuhn dapat menjadi titik tolak untuk melakukan refleksi ulang atas hubungan seni, ilmu, dan filsafat. Lebih jauh, mosaik peninggalan Junghuhn dapat melengkapi alat0alat yang dibutuhkan untuk sekadar mendefinisikan ulang identitas kesundaan.

Bocah Sunda Di Mata Belanda diangkat dari hasil tesis Dr. Hawe Setiawan yang mengkaji aspek ilustrasi buku ‘Roesdi djeung Misnem’, terlebih khusus visualisasi manusia, alam, dan budaya Sunda oleh ilustrator Belanda W.K. de Bruin. Buku tersebut sempat menjadi bacaan wajib bagi kalangan pribumi dan sedikit-banyak memberikan pengaruh pada budaya kala itu.